Breaking The Myths
Gender and Brain: Do Male and Female
Brain Differ?
Apakah Benar, Daya Ingat Laki-laki
Lebih Pendek Dari Pada Perempuan?
Oleh Rico Millenando W.S /
111811133043
Manusia
dalam kehidupan sehari-harinya tidak akan terlepas dari proses belajar dan
mengingat yang dimana sangat berkaitan dengan memori atau daya ingat. Menurut
Rostikawati (2009) di dalam (Safitri, 2014) mengatakan bahwa
daya ingat merupakan kemampuan mengingat kembali pengalaman. Secara fisiologis,
ingatana ialaha adanya perubahan kemampuan pada sinaptik dari satu neuron ke
neuron yang lain, sebagai akibat dari adanya aktivitas neural. Kemudian perubahan-perubahan
tersebut menghasilkan jaras-jaras baru atas jaras-jaras yang ada kemudian
terafiliasi untuk membentuk penjalaran pada sinyal-sinyal melalui lintasan
neural pada otak dan kemudian jaras yang baru itu terafiliasi, jaras-jaras yang
terafiliasi tersebut disebut dengan jejak-jejak ingatan (memory traces) (Safitri,
2014).
Sedangkan daya ingat menurut Patanjali (2009) ialah subjek yang telah disimpan
dalam benak dari pengalaman yang pernah terjadi dan ada pula pengertian dari
Kamus Lengkap Psikologi Daya Ingat merupakan fungsi dalam mengenang atau
mengalami pengalaman di masa lalu (Anwar, 2013).
Di sini ada kasus sangat menarik yang saya temukan mengenai
daya ingat, yakni kasus Joey DeGrandis, disini dia mengidap HSAM yaitu Hidhly
Superior Autobiographical Memori, dimana seseorang yang memiliki ingatan
yang nyaris sempurna yang dimana dia dapat mengingat seluruh kegiatan dia
sehari-hari dengan baik, terutama sesuatu yang menyakitkan atau membahagiakan,
itu sangat mengena dan dia tidak dapat melupakan persaan itu. Hal ini juga di
sampaikan oleh James McGaugh yang dimana dia adalah seorang profesor riset
bidang neurobiologi dan perilaku di University of California yang dimana
mendiagnosis kasus HSAM pertama pada seorang wanita (KumpparanSAINS, 2017). Hal ini sangat
menarik untuk saya dan menimbulkan pertanyaan, dari kebanyakan kasus ingatan
yang telah saya baca mayoritas adalah wanita, dan apakah hanya wanita yang
meiliki ingatan yang baik dan bisakah laki-laki memiliki ingatan yang baik pula
tanpa memiliki penyakit atau keistimewaan sepertri yang di alami oleh Joey
DeGrandis.
Seperti yang kita ketahui bahwa ada banyak sekali berbagai
faktor yang dapat mempengaruhi daya ingat atau memori seseorang itu, baik
faktor nature maupun faktor nurture. Contohnya lingkungan juga berpengaruh
seperti berat lahir (Raznahan et al., 2012) dalam (Amber N.V Ruigrok,
2014)
dan juga efek dari nutrisi prenatal yang dimana dapat mempengaruhi DNA metilasi
faktor pertumbuhan yang mirip insulin (Heijimans et al., 2008) dalam (Amber N.V
Ruigrok, 2014)
dan semua itu juga akan mempengaruhi perkembangan secara umum pada otak
(Hansen-Pupp et al., 2011) dalam (Amber N.V Ruigrok,
2014).
Ada banyak segali
faktor yang dapata mempengaruhi daya ingat atau memori itu, di antaranya itu
faktor endogen dan faktor eksogen (Frick, 2017). Menurut Baddeley
(2004) dalam (Safitri, 2014) daya ingat itu atau
memori itu dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor yang bisa terbentuk dari
berbagai tahapan, yaitu ada enconding,
storeage, da nada recall. Pada tahap enconding panca indra terlibat dalam
mempersiapkan untuk stimulus yang masuk agar dapat terkodekan atau di kodekan
dan di ingat, berarti ini menartikan bahwa informasi yang masuk ke dalam
representasi mental yang dapat di simpan dalam memori. Seseorang dapat
memasukkan pengalamanannya baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Pengalaman
sehari-hari bisa akan masuk dan di persepsikan ke dalam ingatan sebagai
pengalaman yang tidak di sengaja, sementara untuk bidang ilmu penegtahuan,
umumnya penyimpanannya dapat melalui pengalaman yang di sengaja di pelajari.
Ini terdapat level-level yang berbeda-beda yang terjadi da ada pula beberapa
lebih dalam dari yang lain. Menururt Guyton (1997) dalam (Maranatha, 2008) inagatan atau
memeori itu dapat di pengaruhi antara lain oleh volume darah yang mengalir ke
otak. Makin banyak aliran darah yang menuju ke otak, maka fungsi dan
metabolisme sel dalam otak den juga saraf akan meningkat. Dalam hal ini saya
akan memperjelas faktor nature yaitu faktor biologisnya.
Ada banyak pendapat atau jurnal yang pro maupun yang kontra
dengan judul yang saya angkat. Dalam hal ini pendapat atau jurnal yang pro
meyakini bahwa kaum wanita relatif efisien di bandingkan dengan kaum laki-laki
saat mendapat akses informasi. Selain itu, kaum wanita juga memiliki daya ingat
atau memori yang lebih tajam terhadap sesutau informasi yang baru di bandingkan
dengan kaum laki-laki dan juga pada soal kemampuan pengelolaan informasi wanita
lebih sedikit tajam di bandingkan dengan laki-laki (Reni Yendrawati, 2015). Akan tetapi ada
pendapat atau jurnal yang kontra terhadap pendapat pro di atas. Dalam analisis
Ormrod dalam (Reni Yendrawati, 2015) dan (Amber N.V Ruigrok, 2014) yaitu menceritakan
tentang perbedaan dan persamaan antara laki-laki dengan perempuan yang di mana
ukuran otak perempuan itu lebih kecul ketimbang ukuran otak laki-laki. Hal ini
bisa di asumsikan bahwa dalam hal mengingat atau memori laki-laki itu lebih
unggul dari pada perempuan, begitu juga dengan daya analisisnya laki-laki lebih
baik dari pada perempuan. Ini juga di kemukakan oleh salah satu jurnal yang
berjudul Sex Diffrences in the Human Brian, bahwa otak lai-laki itu lebih besar
ukuranya yaitu 9% (berat badan sudah terkoreksi) di bandingkan perempuan (Franks, 2018)
Ada
pula dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal of American
Association 2015 dalam (Anindyaputri, 2017) mencatat bahwa cara kerja otak pada
perempuan itu lebih efektif untuk mengingat dalam hal-hal yang terjadi dalam
kegiatan sehari-hari, karena salah satu alasan utamanya adalah faktor biologis
pada tubuh perempuan. Tubuh perempuan memiliki kandungan hormon estrogen dan
juga hormon estradiol yang dimana jauh lebih banyak kandungannya dari pada di
dalam tubuh laki-laki. Kedua hormon tersebut sangat berperan penting daam
menjaga kesehatan otak, dengan demikian jika otak sehat maka daya ingat atau
memori dapat betahan lebih lama dengan kata lain daya ingat atau memori
perempuan itu kuat. Hal ini juga disampaikan oleh (Franks, 2018) bahwa di otak
perempuan itu neuronnya itu lebih banyak dari pada laki-laki karena adanya
estrogen yang dimilikinya. Akan tetapi ada sebuah penelitian yang di lakukan
oleh Universitas Kristen Maranatha, yang dimana di dalam penelitiannya
perempuan itu di duga lebih banyak dan cenderung untuk menjadi pelupa. Hal ini
terjadi karena disebabkan oleh pengaruh hormonal stress (Deak et al., 2015;
Vecchiarelli et al., 2015) dalam (Collette, 2017) yang dimana menyebabkan perempuan daya
ingatnya atau memorinya menjadi berkurang dan mengakibatkan menjadi pelupa (Maranatha, 2008). Hal ini juga
dikuatkan oleh (Franks, 2018) bahwa perempuan itu lebih mudah rentan
terkena depresi 40-50% dibandingkan dengan laki-laki. Dan juga apabila
perempuan mengalami penuaan itu menyebabkan hilangnya estrogen dan progesterone
ini dapat mengakibatkan perempuan mengalami penurunan memori (Frick and
Barger-Sweeney, 2011) dalam (Frick, 2017).
Pada perempuan sendiri akan mengalami penurunan memori verbal secara permanen
pada saat memasuki menopause yang dimana terkait dengan sirkulasi estradiol
yang turun (Sherwin, 2006) dalam (Hubert H. Kerschbaum, 2017). Jadi, tidak
selamanya hormone estradiol baik dan ada kalanya hormon estradiol mengalami
penururnan.
Hal
ini pun didukung dengan jurnal yang saya baca bahwa volume otak kompartemen
yang sering di laporkan di artikel adalah CBL, CSF, GM, WM, Cb, TBV dan juga
ICV. Untuk laku-laki sendiri itu memiliki rata-rata volume otak yang absolut
yang dimana keseluruhan volume otak laki-laki itu lebih besar dari pada volume
otak perempuan (ukuran tubuh tidak dikoreksi) dalam setiap kategori volume
yaitu mulai dari 8% sampai 13% volume otak lebih besar di laki-laki. Rata-rata
yang paling menonjol itu pada bagian di volume ICV dan volume Cb, akan tetapi
efek besar juga ditemukan di volume TBV, GM, WM, CSF dan volume CBL (Amber N.V Ruigrok, 2014). Dan juga leki-laki ternyata
memiliki 20 ml volume cairan tulang otak (CSF) yang lebih tinggi dari perempuan
dan laki-laki memiliki otak 91 ml lebih tinggi dari perempuan (Gur, 2017). Dan juga laki-laki
itu memiliki materi volume grey matter yang lebih besar yang berada di
bilateral amygdalae, hippocampi, anterior parahihippocampal gyri, posterior
cingulate gyri, preceneus, putamen dan di temporal poles. Sedangkan pada
perempuan itu memiliki ukuran volume yang rata-rata itu lebih besar di right
frontal pole, inferior dan middle frontal gyri, pars triangularis, planum
temporal atau parietal aperculum, anterior cingulate gyrus, insular cortex dan
Heschl’s gyrus; bilateral thalami dan precuneus (Amber N.V Ruigrok, 2014). Dan sedangkan untuk
masalah kepadatan jaringan sendiri untuk laki-laki tercatat itu lebih baik dari
pada perempuan di mana dengan ambang batas 60 continuous voxels area yang lebih
tinggi itu di GM yaitu di amygdala sebelah kiri, hippocampus, insular cortex,
pollidum, putamen, claustrum dan yang terakhir itu berada di area sebelah kanan
nomor VI di cerebellum (Amber N.V Ruigrok, 2014). Dari yang kita
ketahui bahwa yang berperan penting dalam sebuah ingatan atau memori salah
satunya adalah Hippocampus yang diamana hippocampus ini sendiri bertanggung
jawab pada kognisi spasial dan juga memori spasial (Pinel, 2009),
itu semua (bagian-bagian yang di sebutkan di atas) termasuk hippocampus, semua
itu dimiliki otak laki-laki dengan ukuran yang lebih besar di bandingkan dengan
ukuran yang dimiliki oleh otak perempuan. Dan juga ada sebuah studi yang dimana
memiliki sampel otak sejumlah 14.000 otak, dimana otak laki-laki itu memiliki
lebih banyak intracranial space sebanyak 12% dibandingkan dengan otak perempuan
(Franks, 2018).
Terlepas
dari semua itu, ada sebuah penelitian yang dimana penelitan tersebut mengatakan
bahwa pada perempuan aktivitas otaknya itu lebih besar dari pada laki-laki di
bagian frontal depan dan juga di sebelah kiri frontal. Penelitian tersebut
menguji perempuan dan laki-laki yang minum alkohol dan memang benar bahwa
lak-laki dengan perempuan itu memiliki pola neuromaturation yang berbeda, di
tambah lagi ketia laki-laki dan perempuan mengkonsumsi alcohol, itu nampak
sekali saat pengujian dengan fMRI, ada perbedaan ketika respon otak terhadap
AWM saat laki-laki dan perempuan meminum alkohol (Lisa C. Caldwell, 2005). Dan jua di otak
perempuan itu memiliki banyak area white matter sehingga koneksi antara neuron
yang satu dengan neuron yang lain berjalan lebih efisien dibandingkan dengan
area white matter yang di miliki oleh laki-laki (Franks, 2018). Akan tetapi dalam percobaan di
psikologi komparatif untuk ukuran volume
dari hippocampus sendiri pada perempuan itu sedikit turun dari pada laki-laki
pada saat mengakhiri masa anak-anak (Bramen et al, 1996, 2006;. Sowell and
Jernigan, 1998; Goddings et al., 2014) dalam (Frick, 2017)
dan di tegaskan lagi bahwa untuk memori spasial sendiri itu yang lebih unggul
adalah laki-laki dari pada memori spasial yang dimiliki oleh perempuan pada
saat sebelum pubertas terjadi (Newhouse et al., 2007) dalam (Frick, 2017)
hal ini terjadi karena ada kemungkinan efek dari pengorganisasian hormone yang
terjadi pada saat pengembangan awal (Willing and Juraska, 2015) dalam (Frick, 2017) dan dalam studi
psikologi komparatif selanjutnya yang di mana berubahnya memori jangka panjang
disini (termasuk hippocampal) itu penyebabnya adalah adanya kemungkinan di
ubahnya oleh hormone pubertas akibat dari adanya keterlibatan perubahan
struktur dalam otak yang diamana dendrit terus berkembang dengan baik (Juraska
et al., 1990; Haris, 1999) dalam (Franks, 2018). Akan tetapi pada studi tikus dewasa
(psikologi komparatif) (Markham et al., 2005) dalam (Frick, 2017)
itu dimana pada dendrit hippocampal pada perempuan mengalami pemangkasan antara
PD51 dan PD55 di CA1 yang diamana didahului peningkatan arborization dendrit
dari PD44 ke PD51 (Chowdhury et al., 2014) dalam (Frick, 2017)
dan percobaan ini (psikologi komparatif tikus) menguntungkan pihak laki-laki
dalam jumlah neuron yang hadir setelah dan sebelum pubertas di dentete gyrus
(DG) (Roof, 1993; Saveri et al., 2005) dalam (Frick, 2017)
dan sedangkan hormone gonad sendiri itu mengatur system saraf secara permanen
akibat dari masa perpanjangan kritis pada masa pubertas itu sendiri (Sis and
Foster, 2004; Sisk and Zehr, 2005; Schulz et al., 2009; Sisk, 2016) dalam (Frick, 2017). Ada satu laporan
yang dimana tahapan setiap siklus menunjukkan bahwa kadar E2 dan testosterone
pada hippocampus itu lebih tinggi di otak laki-laki dari pada di otak perempuan
(Kato et al., 2013) dalam (Frick, 2017)
sedangkan perempuan itu yang tinggi atau utuh adalah gonodally di hippocampus
disbanding dengan lai-laki (Fester et al., 2012) dalam (Frick, 2017)
Untuk
masalah neuroimmune dalam aktivitas sel sendiri baik yang melalui respon
sitokin dan reseptor (TLR) (Scotland et al., 2011; vom Steeg and Klein, 2016)
dalam (Collette, 2017) menunjukkan bahwa perempuan itu lebih
rendah dari pada laki-laki yang dimana laki-laki menunjukan angka tinggi pada
reseptor TLR4 (Robert et al., 2013) dalam (Collette, 2017). Aktivitas astroit dan mikroglia
sendiri di pengaruhi oleh sitokin, kemokin, dan factor pertumbuhan (Zorec et
al., 2015) dalam (Collette, 2017) yang dimana stabilitas dan sinaps
sendiri terbentuk oleh astrosit dan pembentukan memori yang normal itu sendiri
dibentuk oleh astrosit dan mikroglia (Ben Achour and Pascual, 2010; Octa et
al., 2013) dalam (Collette, 2017). Neurotransmisi melalui kalsium,
glumatergic dan mekanisme GABAergicdependent di atur oleh tripartite synaps
yang dimana terbentuk dari proses astrosit yang membungkus neuronal synaps
(Perea et al., 2009; Moraga Amora et al., 2014) dalam (Collette, 2017) yang dimana melalui kemokin CX3CL1 yang
berinterksi dengan Neuron-mikroglia (Milior et al., 2016) dalam (Collette, 2017) memiliki peran
penting dalam proses memori (Sheridan et al., 2016) dalam (Collette, 2017). Sitokin sendiri itu sangat
mempengaruhi dari neurogenesis hippocampal yang secara khusus pada IL-1 pada
pada laki-laki maupun pada perempuan (Koo and Duman, 2008; Ben Menachem-Zidon
et al., 2013) dalam (Collette, 2017).
Perempuan
memiliki hippocampi yang lebih besar dari pada laki-laki pada saat sesudah
pubertas atau pascapubetas secara signifikan, yang menhasilkan interaksi puberty-by-sex,
akan tetapi laki-laki dan perempuan justru memiliki volume hippocampus yang
sama pada saat sesudah pubertas atau saat pascapubertas (Gur, 2017).
Jadi dapat diasumsikan sedikit memori atau daya ingat antara yang dimiliki
laki-laki maupun perempuan itu sama, yaitu pada bagian hippocampusnya. Menurut (Gur, 2017) perempuan itu
mengungguli laki-laki dalam hal tugas-tugas yang membutuhkan memori verbal dan
facial dan juga kognisi sosial, ini mengalami adanya perbedaan antara laki-laki
dengan perempuan pada volume GM dan WM dan juga pada perbedaan volume
hippocampus dan ketersediaan dopamine yang ada kaitannya dengan masalah memori
atau daya ingat. Dan ada pula perbedaan juga pada jenis kelamin pada manusia
maupun pada hewan pengerat yang diamana dapat mempengarungi pembentukan memori
hippocampus baik pada kuantitatif maupun pada kualitatif (Kimura D., 1999;
Baron-Cohen S., 2003; Postma A et al., 2004; Junasson Z., 2005; Luine V and
Dohanish G., 2008) dalam (Geise, 2010).
Perbedaan jenis kelamin tersebut juga mengalami perbedaan pada struktur anatomi
hippocampus, hal ini terakibat dari pembentukan memori hippocampus-dependent
akibat dari perbedaan jenis kelamin itu sendiri (Cahill L., 2006; D.G Stein.,
1999) dalam (Geise, 2010).
Laki-laki dengan perempuan juga memiliki perbedaan dalam plastisitas sinaptik
structural akibat dari adanya perbedaan jenis kelamin dalam pembentukan
hippocampus-dependent (Geise, 2010).
Hal ini juga di pengaruhi oleh stress yang mana di tanggapi secara berbeda yang
secara deferensiasi mengatur sinaps hippocampus yang jelas mempengarungi memori
(Leuner B and Sharos T.J., 2004; Dalla C and Sharos T.J., 2009) dalam (Geise, 2010). Dari efek stress
tersebut juga mempengaruhi tingkat hormone estrogen pada perempuan (Psikologi
komparatif pada tikus) (Romeo, R.D et al., 2004) dalam (Geise, 2010) namun hormone
estradiol ini juga dapat membantu meningkatkan memori termasuk pada memori di
hippocampus dependent (Brinton, 2009) dalam (Geise, 2010) akan tetapi hormone
estradiol ini tidak bisa membentuk semua jenis memori (Gibbs, 2010)
dalam (Geise, 2010)
bahkan pembentukan memori itu dapat terganggu oleh hormone estradiol itu
sendiri (Barha, 2010)
dalam (Geise, 2010).
Hormone estradiol ini juga memiliki dampak pada hippocampus potensiasi jangka
panjang (LTP) yang memodulasi penguatan sinapsis melalui aktivitas ER b
pemberian isyarat (Liu, 2008)
dalam (Geise, 2010).
Meskipun hormone estradiol ini lebih dominan pada perempuan dibandingkan pada
laki-laki (psikologi komparatif tikus) akan tetapi hormone estradiol ini tidak
menjelaskan semua tentang perbedaan jenis kelamin dalam pembentukan memori atau
daya ingat (Geise, 2010).
Dalam
pembentukan memori sendiri laki-laki dan perempuan itu membutuhkan mekanisme
plastisitas yang berbeda, ini di kemukakan dengan studi muatan CaMKK. Untuk
membentuk duringmemory hippocampus perlu pengaktifan transkripsi dengan
memanfaatkan jalur sinyal yang berbeda, hal ini di lakukan oleh laki-laki dan
perempuan. Dukungan untuk melakukan perintisan ini jenis tikus jantan
(psikologi komparatif) melakukan regulasi mRNA ekspresi factor neotropik dari
otak (BDNF) dan diatur oleh dua CaMKK b-gen, factor spilicing SRp20 dan
glikosil phosphatidylinositol anchor attachment protein (GAA1) yang tidak di
lakukan oleh tikus betina (psikologi komparatif tikus) setelah pengkondisian
rasa takut yang kontekstual (Mizuno, K. et al., 2006; Mizuno, K. et al., 2007;
Antunes-Martins, a. et al., 2007) dalam (Geise, 2010).
Secara khusus hanya pada tikus betina (psikologi komparatif tikus) ekspresi p25
meningkatkan akhir-LTP di sinapsis CA1 dan meningkatkan pembentukan memori
spasial (Ris, L. et al., 2015) dalam (Geise, 2010).
Dan juga hanya pada perempuan memori spasial meningkat dalam muatan p25 akibat
adanya fingsi kolinergik yang juga meningkat, hal ini didukung oleh studi tikus
knockout Lhx7 (Frangkouli, A. et al., 2009) dalam (Geise, 2010).
Dan juga adanya aktivasi oleh CREB factor transkripsi yang terlibat dalam
pembentukan LTM (Silva A.J et al., 1998; Josselyn S.A and Nguyen P.V., 2005)
dalam (Geise, 2010).
Dan juga CREB ini juga membentuk memori spasial juga, akan tetapi pada
laki-laki hal ini terganggu tapi tidak dengan perempuan (psikologi komparatif
tikus) (Hebda Bauer E.K et al., 2007) dalam (Geise, 2010).
Perbedaan jenis kelamin dalam aktivasi transkripsi gen menunjukkan bahwa selama
pembentukan memeori CREB memiliki peran spesifik-sex selama pembentukan
tersebut (Mendez Lopez, M et al., 2009) dalam (Geise, 2010).
Ada
bukti yang berkembang bahwa dalam pembentukan memori histone modifikasi dan
metilasi DNA terlibat (Sweat, 2005; Miller C.A et al., 2008) dalam (Geise, 2010). Hal ini membuat
perbedaan jenis kelamin dalam pembentukan memeori dari mekenisme epigenetic
tersebut. Misalnya perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki di korteks dan
hippocampus pada ekspresi gen X kromosom, UTX (Xu, J et al., 2002; Xu, J et
al., 2008) dalam (Geise, 2010).
Gugus metil pada lisin 27 histon H3 terpindahkan dan terkatalisis oleh UTX, UTX
sendiri adalah histon demethylase (HDM) (Disteche, 2006) dalam (Geise, 2010). Jadi, pada
perempuan prose proses perangsangan eksresi gen lebih besar dari pada laki-laki
oleh UTX, contonya adalah Jarid1c (Jensen L.R et al., 2005) dalam (Geise, 2010). Dan tinggat lebih
tinggi juga ada pada perempuan dari pada laki-laki pada Jarid1c mRNA yang
dinyatakan dalam otak tikus dewasa, termasuk hippocampus (Xu, J et al., 2002;
Xu, J et al., 2008) dalam (Geise, 2010).
Sedangkan gen pada kromosom seks juga yang ikut berkontribusi dalam pembentukan
memori (Dewing P. et al., 2006) dalam (Geise, 2010).
Penyebab inmemory dalam perbedaan jenis kelamin diantaranya (i) hormone gonad
berkembang dan menimbulkan efek; (ii) hormone gonad yang teraktivasi dan
menimbulkan efek (iii) adanya gen pada kromosom X dan Y yang berefek pada
genetic (Davies, 2007) dalam (Geise, 2010).
Four core genotypes (FCG) model dikembangkan untuk memisahkan efek dari
kromosom seks dampak dari gonad pada pembelajaran dan memori (De Vries G.J et
al., 2002) dalam (Geise, 2010).
Ketergantungan pada gen kromosom seks dan pembentukan memori bisa di pelajari
lebih lanjut dan penting juga untuk menggunakan FCG dalam pembelajarannya (Geise, 2010).
Kesimpulan
dari paper saya kali ini yang mengangkat isu apakah benar daya ingat laki-laki
itu lebih pendek dari pada perempaun, bisa dilihat dari berbagai literatur atau
jurnal yang saya paparkan, dari factornya saja daya ingat bisa di pengaruhi
oleh factor nature dan factor nurture. Dari factor nature saja yaitu factor
biologis, ada beberapa yang di sebutkan diantaranya adanya pengaruh oleh
hormone estrogen dan estradiol yang lebih dominan terkandung dalam otak
perempuan yang mampu menjaga kesehatan otak dengan demikian fungsi memori atau
daya ingat terjaga dengan baik. Akan tetapi perempuan juga peluang lebih besar
dari pada laki-laki karena gampang stress dan itu bisa mempuat kerja memori
menjadi menurun. Memang benar pada otak manusia itu terdapat perbedaan yang di
sebabkan oleh sex, akan tetapi dari hasil temuan tersebut tidak didapati
perbedaan dalam kasus memori atau daya ingat. Dari segi ukuran hippocampus dan
hippocampal laki-laki adalah yang mempunyai ukuran terbesar dari pada ukuran
yang dimiliki olek perempuan dan bisa dibilang dalam pengelolaan memori laki-laki
lebih unggul. Dan juga semua penelitian yang telah saya paparkan di atas
mayoritas mengatakan bahwa daya ingat laki-laki atau memori laki-laki itu lebih
baik. Jadi, kesimpulannya adalah inagatan laki-laki itu lebih pendek dari
perempuan adalah mitos, meskipun ada juga yang mengatakan sebaliknya.
Referensi:
Amber N.V Ruigrok, G. S.-K.-C.-C. (2014). A
meta-analysis of sex differences in human brain structure. Neuroscience and
Biobehavioral Reviews 39, 34-50.
Anindyaputri, I. (2017, Sepetember 6). Siapa yang
Ingat Lebih Kuat: Perempuan Atau Laki-laki? Retrieved November 11, 2018,
from helloSEHAT.
Anwar, R. (2013). Efektivitas metode mind map dalam
meningkatkan daya ingat peserta didik pada mata pelajaran akidah akhlak di MTs
Darul Karomah Singosari Malang. Undergraduate Thesis, 18.
Barha, C. e. (2010). Low doses of 17alpha-estradiol
and 17beta-estradiol facilitate, whereas higher doses of estrone and 17alpha-
and 17beta-estradiol impair, contextual fear conditioning in adult female rats.
Neuropsychopharmacology 35, 547-559.
Brinton, R. (2009). Estrogen-induced plasticity from
cells to circuits: predictions for cognitive function. Trends Pharmacol,
212-229.
Collette, N. C. (2017). (Putative) Sex Differences in
Neuroimmune Modulation of Memory. Journal of Neuroscience Research 95,
472–486 .
Franks, D. D. (2018). Sex Differences in the Human
Brain. Oxford Handbook of Evolution, Biology, and Society, 1-10.
Frick, W. A. (2017). Sex Differences in Hippocampal
Function. Jiurnal of Neuroscaince Resarch 95, 539-562.
Geise, K. M. (2010). Towards a molecular understanding
of sex differences in memory formation. Trends in Neurosiences Vol.33,
285-291.
Gibbs, R. (2010). Estrogen therapy and cognition: a
review of the cholinergic hypothesis. Endocrb review, 31.
Gur, R. C. (2017). Complementarity of Sex Differences
in Brain and Behavior: From Laterality to Multimodal Neuroimaging. Journal
of Neuroscience Research 95, 189–199 .
Hubert H. Kerschbaum, *. H.-H. (2017). Sex, Age, and
Sex Hormone Affect Recall of Words in a Directed Forgetting Paradigm. Journal
of Neuroscience Research 95, 251–259 .
KumpparanSAINS. (2017, December 13). Joey
DeGrandis, Orang yang Memiliki Ingatan Nyaris Sempurna. Retrieved November
16, 2018, from Kumparan:
https://kumparan.com/@kumparansains/joey-degrandis-orang-yang-miliki-ingatan-nyaris-sempurna
Lisa C. Caldwell, A. D. (2005). Gender And Adolescent
Alcohol Use Disorders On Bold (Blood Oxygen Level Dependent) Response To
Spatial Working Memory. Alcohol & Alcoholism Vol. 40, No. 3,
194-200.
Liu, F. e. (2008). Activation of estrogen
receptor-beta regulates hippocampal synaptic plasticity and improves memory. Nat.Neurosci.
11, 334-343.
Maranatha, U. K. (2008). pengaruh olahraga ringan
terhadap kerja otak. Bandung: Universitas Kristen Maranatha.
Pinel, J. P. (2009). BIOPSYCHOLOGY Seven Edition
(Terjemahan). Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.
Reni Yendrawati, D. K. (2015). Pengaruh Gender, Pengalaman
Auditor, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Kemampuan Kerja Dan Pengetahuan
Auditor Terhadap Audit Judgement. Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, 3.
Safitri, D. (2014). Peningkatan Kemampuan Daya Ingat
Melalui Permainan Puzzle Pada Anak Usia 5-6 Tahun. 4-5.